Laporan Analisis Potensial Antibiotik Mikrobiologi
ANALISIS
POTENSIAL ANTIBIOTIK
INTISARI
LatarBelakang : Dalam kehidupan sehari-hari telah sering
kita mendengar kata antibiotika yang biasanya digunakan sebagai obat infeksi
mikroorganisme di kalangan masyarakat umum. Akan tetapi pemakaian antibiotika harus
diperhatikan karena obat ini dapat tmenyebabkan terjadinya resistensi mikroorganisme
dalam tubuh sehingga dapat membahayakan bagi pasien. Prinsip untuk penetapan
potensipada antibiotika adalah dengan dibandingkannya kemampuan suatu
antibiotika dengan antibiotika baku dalam menghambat pertumbuhan mikroba uji.
Kita kenali bahwa antibiotika baku merupakan antibiotika yang telah diketahui kadar
dan aktivitasnya, dibandingkan dengan antibiotika baku internasional.Uji potensi
antibiotika secara mikrobiologik dapat didefinisikan sebagai suatu teknik untuk
menetapkan potensi antibiotika dengan cara mengukur efek senyawa tersebut
terhadap pertumbuhan mikroorganisme uji yang peka dan sesuai. Efek yang
ditimbulkan pada senyawa uji dapat berupa hambatan pertumbuhan (zona hambat).
TujuanPenelitian : Adapun tujuan analisis
potensial antibiotik ini
adalah untuk melihat potensi antibiotic dari Colsansetine® terhadap bakteri uji Eschericia coli, berdasarkan pembentukan zona hambatan pada medium
Nutrien Agar.
Metode : Pengujian ini dilakukan dengan metode
difusi agar dengan rancangan 5+1 dimana digunakan 5 larutan pembanding yang
memiliki tingkat dosis yang berbeda-beda dengan dosis tengah sebagai dosis acuan dan 1
larutan contoh atau sampel antibiotik dengan satu tingkat
dosis.
Hasil : Dengan
cara mengukur zona hambat diperoleh hasil bahwa korektor S1, S2, S4, S5 dan
U3 berturut-turut sebesar 14.610 nm, 12,777 mm, 11,055 mm, 13,722 nm, dan 10,499
nm. Sehingga didapatkan dosis larutan
uji sebesar 0,030 dan potensi uji sebesar 0,38%. Hal ini tidak sesuai dengan potensi sampel yang ada di FI IV yaitu
sebesar 95% - 105%.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil yang
diperoleh, dapat disimpulkan bahwa Colsansetine®
memiliki
daya hambat yang kurang karena potensi uji yang dihasilkan sebesar 0,38%. Hal ini tidak sesuai dengan potensi sampel yang ada di FI IV yaitu
sebesar 95% - 105%.
Kata Kunci : Antibiotika, Eschericia coli, Colsansetine®, potensi antibiotik.
PENDAHULUAN
Adanya
metode sintetik, bagaimanapun dihasilkan pada modifikasi dari definisi ini dan
antibiotik
saat ini megarah pada bahan yang diproduksi oleh mikroorganisme, atau bahan
yang sama (yang diproduksi keseluruhan atau sebagian oleh sintetis kimia), yang
dimana ada konsentrasi yang rendah menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Antibiotik secara umum
didefinisikan sebagai bahan yang diproduksi oleh mikroorganisme yang menghambat
pertumbuhan mikroorganisme lain. 4.Prinsip penetapan
potensi antibiotik dalam sediaan obat adalah membandingkan dosis larutan
sediaan uji terhadap dosis larutan baku pembanding yang menghasilkan derajat
hambatan yang sama pada mikroorganisme uji3.
Terdapat 2 cara yang umum digunakan dalam
uji potensi secara mikrobiologi yaitu2: (1)Metode lempeng silinder. Prinsip
metode ini adalah membandingkan zona hambatan pertumbuhan mikroorganisme uji
oleh dosis senyawa antibiotik yang diuji terhadap zona hambatan oleh dosis
antibiotik baku pembanding pada media lempeng agar.(2)Metode turbidimetri. Prinsip metode ini adalah berdasarkan hambatan
pertumbuhan biakan mikroorganisme dalam media cair yang mengandung larutan
antibiotik. Pada metode ini, mikroorganisme uji yang sesuai diinokulasikan
kedalam media cair yang mengandung antibiotik didalam tabung.
Metoda difusi agar adalah suatu prosedur yang bergantung
pada difusi senyawa antimikrobial ke dalam agar. Senyawa antimikrobial tersebut
diserapkan pada kertas cakram yang berdiameter 6 mm. Kertas cakram ditempatkan
pada permukaan media yang telah diinokulasikan dengan bakteri patogen atau
jamur yang akan diuji. Setelah diinkubasi selama 24 jam pada temperatur 37oC,
diamati diameter daerah hambatan di sekitar kertas cakram. Daerah hambatan yang
terbentuk sebagai daerah bening disekitar kertas cakram menunjukkan
mikroorganisme yang diuji telah dihambat oleh senyawa yang berdifusi ke dalam
kertas cakram5.
Kloramfenikol merupakan suatu antibiotik yang
menguntungkan bagi manusia. Antibiotik ini dihasilkan oleh jamur Streptomyces
venezuela dan salah satu antibiotik yang bisa digunakan untuk mengobati
penyakit tifus perut atau tifus abdomenalis. Kloramfenikol juga bisa digunakan
untukk mengobati penyakit infeksi seperti batuk rejan, koler, serta
penyakit-penyakit yang digolongkan sebagai penyakit berat6.
METODE
PRAKTIKUM
Jenis dan
Rancangan Praktikum :
Jenis praktikum ini adalah
experimental dengan rancangan praktikum One-Shot Study.
Bahan
dan Alat Penelitian
Adapun bahan dan alat yang digunakan yaitu autoklaf, cawan petri, erlenmeyer, inkubator (Memmert®),
kapas, lampu spiritus, mistar, NA (Nutrient
Agar) (no. reg: 1.05450.0500 Merck KG A, 64271 Darmstadt), ose bulat, paper disk, pinset, plastik wrap,
spidol,
spoit, suspensi bakteri Eschericia coli, vial,
dan tissue.
Sampel Praktikum
Sampel yang digunakan pada praktikum ini adalah antibiotic kloramfenikol merek Colsansetine®.
Cara kerja
Pengujian Potensi Antibiotik
Dimasukkan satu ose suspensi bakteri Eschericia coli ke
dalam vial yang berisi medium NA 10 ml. Kemudian dihomogenkan lalu dituang ke
dalam cawan petri yang telah dipatron enam. Setelah medium memadat, diletakkan 3 paper disk dengan dosis
tengah baku (S3) dan 3 paper disk dari tiap pengenceran S1, S2, S3, S4 larutan baku yang mana diisi secara selang seling. Sedangkan
untuk sediaan uji dosis, 3 paper disk dengan dosis tengah baku (S3)
dan 3 paper disk dengan pengenceran larutan uji obat antibiotic Colsansetine® (U3). Kemudian diinkubasi 1x24 jam pada suhu 37oC.
Diamati zona hambatan yang terbentuk dan diukur zona hambatan yang terbentuk, lalu
dihitung hasil pengukurannya.
Analisis
Hasil
Pada percobaan ini parameter yang dianalisis yaitu dilakukan pengujian terhadap obat antibiotic Colsansetine® yang
digunakan untuk melihat
potensi antibioticnya terhadap bakteri
uji Eschericia coli, berdasarkan
pembentukan zona hambatan pada medium Nutrien Agar.
HASIL PRAKTIKUM
Gambar 1. zona hambat S1 dan S3
Gambar 2. zona
hambat S2 dan S3
Gambar 3. zona hambat S4 dan S3
Gambar 4. zona
hambat S5 dan S3
Gambar 5. zona
hambat U3 dan S3
Tabel 1. Hasil Pengamatan
Zona Hambat Sediaan
Obat Antibiotik Consalcentine® Terhadap Bakteri Uji Eschericia coli.
No.
|
Parameter Zona
Hambatan (mm)
|
|||||||||
Baku Pembanding
|
Sampel Uji
|
|||||||||
S1
|
S3
|
S2
|
S3
|
S4
|
S3
|
S5
|
S3
|
U3
|
S3
|
|
1
|
10
|
16
|
9
|
21
|
10
|
15
|
13
|
16
|
9
|
15
|
2
|
12
|
16
|
10
|
26
|
11
|
13
|
13
|
17
|
9
|
14
|
3
|
10
|
16
|
9
|
19
|
10
|
14
|
13
|
16
|
9
|
14
|
4
|
12
|
19
|
9
|
11
|
9
|
10
|
14
|
12
|
11
|
10
|
5
|
12
|
19
|
10
|
12
|
10
|
11
|
14
|
12
|
11
|
11
|
6
|
12
|
19
|
9
|
11
|
9
|
12
|
14
|
12
|
11
|
11
|
7
|
15
|
16
|
10
|
14
|
9
|
12
|
13
|
14
|
8
|
11
|
8
|
13
|
16
|
11
|
15
|
9
|
13
|
13
|
14
|
8
|
9
|
9
|
15
|
15
|
10
|
14
|
10
|
12
|
13
|
14
|
8
|
10
|
Jumlah
|
111
|
152
|
87
|
143
|
87
|
112
|
120
|
127
|
84
|
105
|
Rata-rata
|
12.333
|
16.888
|
9.666
|
15.888
|
9.666
|
12.444
|
13.333
|
14.111
|
9.333
|
11.666
|
Korektor
|
2.277
|
-
|
3.111
|
-
|
1.389
|
-
|
0.389
|
-
|
1.166
|
-
|
Hasil Korektor
|
14.610
|
12.777
|
11.055
|
13.722
|
10.499
|
Tabel
2. Pembuatan Kurva Baku
Larutanbaku
|
Log s
= x
|
Diameter
zona hambatan
= y
|
X2
|
Y2
|
XY
|
Dosis S1 = 1,6
|
0.204
|
14.610
|
0.0416
|
213.452
|
2.980
|
Dosis S2 = 2
|
0.301
|
12.777
|
0.0906
|
163.251
|
3.845
|
Dosis S3 = 2,5
|
0.39
|
14.221
|
0.1521
|
202.236
|
5.546
|
Dosis S4 = 3,125
|
0.494
|
11.055
|
0.244
|
122.102
|
5.461
|
Dosis S5 =3,9
|
0.591
|
13.722
|
0.3492
|
188.293
|
8.109
|
PEMBAHASAN
Perlu kita
ketahui bahwa antibiotik merupakan bahan atau
senyawa yang dihasilkan
oleh mikroorganisme yang dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan dari
mikroorganis melainnya. Pada
percobaan kali ini dipilih antibiotik turunankloramfenikol (colsansentin®)
karena kloramfenikol merupakan suatu antibiotik spektrum luas yang dapat membunuh bakteri gram
negatif maupun gram positif.
Percobaan ini ditujukan
untukmelihat potensi antibiotikdari Colsansetine® terhadap bakteri uji Eschericia coli, berdasarkan dari pembentukan zona
hambatan pada medium Nutrien Agar
(NA).
Dalam hal
ini pengujian potensi antibiotika dilakukan dengan metode difusi agar dengan
rancangan 5+1 dimana digunakan 5 larutan pembanding yang memiliki tingkat dosis
yang berbeda-beda dan 1 larutan contoh atau sampel antibiotik dengan satu tingkatan dosis, namun pada praktikum yang dilakukan dalam tiap cawan petri hanya satu contoh (Colsansetine®) dan baku pembanding
dengan tingkat dosis menengah saja (dosis acuan).
Digunakan sampel obat antibiotic Colsansetine® dengan melihat daya hambat sediaan uji terhadap mikroba
uji yaitu Eschericia coli. Daya hambatnya dapat dilihat berupa zona hambatan yang
berwarna bening disekitar papper disk pada medium NA di dalam cawan petri yang
telah diinkubasi selama 1 x 24 jam pada suhu 37o C, yang kemudian
zona hambat diukur diameternya dengan menggunakan mistar.
Terbentuk zona bening karena pada daerah tersebut tidak
ada mikroorganisme yang tumbuh atau pertumbuhannya telah dihambat. Zona
yang terbentuk inilah yang akan digunakan sebagai dasar kuantitatif agar dapatmengukurpotensi
antibiotik baku. Pengukuran diameter zona hambatnya dilakukan sebanyak 3 kali karena zona
yang terbentuk tidak berupa lingkaran
yang sempurna.
Hasil dari uji
potensi antibiotik kloramfenikol menunjukkan diameter
zona hambatan untuk S1dan S3 14.610 nm , S2 dan S3 12,777 mm, S4 dan S3 11,055 mm, S5 dan S3 13,722 mm, serta
U3 dan S3 10,499 mm. Dari perhitungan persamaan regresi kurva baku,
didapatkan dosis larutan uji sebesar 0,030 dan potensi uji sebesar 0.38%.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas,
dapat dismpulkan bahwa sediaan obat
antibiotik dari Kloramfenikol yaitu Colsansetine® efektif sebagai
antibiotic berdasarkan terbentuknya zona hambat. Serta dari perhitungan
persamaan regresi kurva baku, didapatkan dosis larutan uji sebesar 0,030 dan
potensi uji sebesar 0.38% dan enurut FI IV potensi sampel antibiotik untuk
kloramfenikol sebesar 95%-105%, hal ini menunjukkan bahwa antibiotik pada
colsansetine® memiliki daya hambat kurang dibandingkan
larutan baku.
SARAN
Sebaiknya kelompok yang bertugas pada praktikum ini alat
yang akan digunakan disiapkan semua agar tidak mengganggu proses berjalannnya praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Anonim,2015,PenuntunPraktikumAnalisisMikrobiologi,LaboratoriumMikrobiologi
Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia,Makassar.
2.
Djide M.N.,2008,Dasar-dasar
Mikrobiologi, Universitas Hasanuddin, Makassar.
3.
Harti, A.S., 2015, MikrobiologiKesehatan,
CV Andi Offset,Yogyakarta.
4.
Hugo, 2004,Pharmaceutical
Microbiology seventh edition, Blackwell
science: UK.
5.
Katzung B., Susan B., Anthony T., 2013,Farmakologi Dasar dan Klinik, Jakarta, EGC.
6.
Pelczar, M.E.C.S.,
Chan, 2005, Dasar-Dasar
Mikrobiologi, Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta.
DATA
TAMBAHAN
- Laporan
Penentuan Spektrum Kerja Antibiotik Lengkap Docx
- Laporan
Pengamatan Gerak Bakteri Lengkap Docx
- Laporan
Pewarnaan Gram Pada Mikroba Lengkap Docx
- MAKALAH
Bioteknologi Konvensional Mentega
0 Response to "Laporan Analisis Potensial Antibiotik Mikrobiologi"
Post a Comment