Laporan Anatomi dan Fisiologi Jantung Mencit Lengkap
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Jantung adalah organ otot yang berongga, berukuran
kepalan tangan, terletak di bagian tengah rongga thoraks dan merupakan organ
yan paling vital karena jantung berperan sebagai pusat peredaran darah. Sistem
peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan pembuluh limfa yang
berperan dalam memompa darah atau mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
Sistem peredaran darah berfungsi untuk mengangkut darah
dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan mengangkut kembali bagian darah yang
sudah dipakai kembali ke jantung, fungsi ini disebut sirkulasi darah. Pembuluh
darah merupakan jalan darah dari jantung ke seluruh tubuh dan kembali ke
jantung, sedangkan darah adalah alat transport yang berfungsi mengangkut
zat-zat yang diperlukan tubuh.
Praktikum ini berhubungan dengan farmasi,
karena kita akan mengetahui jalur-jalur yang akan dilalui obat baik melalui
jantung ataupun pembuluh darah. Karena seorang farmasi haruslah mengetahui
organ-organ penting dalam tubuh yang akan dilalui obat sampai memberikan efek.
I.2 Maksud dan Tujuan percobaan
I.2.1 Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah
mangetahui anatomi dan fisiologi jantung dan pembuluh darah, serta mengetahui
perbandingan tekanan darah pada tiga perlakuan yang berbeda.
I.2.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
1) Untuk
mengetahui anatomi dan fisiologi dari jantung dan pembuluh darah.
2) Untuk
mengetahui perbandingan 3 perlakuan aktivitas yang berbeda yaitu lari, duduk,
dan baring terhadap tekanan darah
I.3
Prinsip Percobaan
· Mengukur
tekanan darah
Mengukur
tekanan darah dan kecepatan denyut jantung menggunakan alat stetoskop dan
sphygmomanometer pada probandus dengan melakukan 3 aktivitas berbeda yaitu
lari, duduk, dan baring lalu diukur tekanan darah probandus sebelum melakukan
aktivitas atau pada menit awal, menit ke 5 dan menit ke 10.
· Anatomi
Jantung
Mengamati
struktur dan letak organ jantung pada mencit (Mus musculus) dengan metode pembedahan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
II.1
Teori Umum
Jantung
adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dan dengan basisnya
diatas dan puncaknya dibawah. Apexnya miring kesebelah kiri. Berat jantung ±
300 gram. Jantung berada di dalam thoraks antara kedua paru-paru dan dibelakang
sternum dan lebih menghadap ke kiri dari pada ke kanan (1).
Yang
berperan dalam peredaran darah adalah jantung, arteri, vena, kapiler, pembuluh
limfa, dan darah serta limfa. Jantung berfungsi sebagai pemompa mekanis,
memompakan darah melalui pembuluh darah keseluruh tubuh, sedangkan fungsi darah
adalah untuk pertukaran zat-zat di dalam tubuh, baik berupa gas, uap air,
elektrolit, zat organik, maupun vitamin, hormon dan lain-lain (1).
Hubungan
jantung dengan alat sekitarnya (2) :
1. Dinding
jantung berhubungan dengan sternum (rongga dada) dan kartilago kostalis
setinggi kosta ke-3 sampai ke-4.
2. Dinding
samping berhubungan dengan paru-paru dan fasies mediastinalis.
3. Dinding
atas setinggi torakal ke-6 sampai servikal ke-2 dan berhubungan dengan aorta,
pulmonalis, bronkus dekstra, serta bronkus sinistra.
4. Dinding
belakang berhubungan dengan alat-alat mediastinum posterior, esofagus, aorta
desendens, vena azigos, dan kolumna vertebralis.
5. Bagian
bawah berhubungan dengan diafragma.
Jantung
difiksasi (dipertahankan) pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat.
Penyokong jantung utama adalah paru-paru yang letaknya menekan jantung dari
samping, diafragma menyokong dari bawah, dan pembuluh darah besar yang keluar
dan masuk jantung sehingga tidak mudah berpindah. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kedudukan jantung yaitu (2) :
1. Faktor
umur ; pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung
letaknya agak turun ke bawah.
2. Bentuk
rongga dada ; perubahan bentuk toraks yang menetap misalnya pada pasien TBC,
batas atas jantung menurun, sedangkan pada asma toraks (ronga dada) jantung
akan melebar dan membulat.
3. Letak
diafragma ; menyokong jantung dari bawah jika terjadi penekanan diafragma dan
akan mendorong bagian bawah jantung keatas.
4. Perubahan
posisi tubuh ; proyeksi jantung normal dapat ditentukan tegak atau tidur
melalui perubahan posisi tubuh misalnya membungkuk dan tidur miring ke kiri
atau ke kanan.
Otot jantung bersifat lurik
dan involunter sehingga dapat berkontraksi secara ritmis dan otomatis. Otot
jantung hanya terdapat pada miokard (lapisan otot jantung) dan dinding pembuluh
darah. Gambaran umumnya berupa serat-serat yang jalannya parallel dengan banyak
guratan melintang, terdapat jaringan ikat halus pada endomisium, mengandung
pembuluh darah kecil dan pembuluh getah bening. Jaringan ikat tidak banyak
terdapat pada otot jantung, tetapi hanya terdapat diantara serat-serat berupa
endomisium yang penuh kapiler darah dari otot rangka. Kapiler limfe banyak
terdapat pada otot jantung, sedangkan saraf otonom halus memberikan persarafan
pada otot jantung.
Jantung
terdiri atas 4 ruang yaitu 2 ruang yang berdinding tipis disebut atrium
(serambi) dan 2 ruang yang berdinding tebal disebut ventrikel (bilik).
1. Atrium
; atrium hanya berfungsi sebagai pompa primer yang meningkatkan efektivitas
ventrikel. Dalam keadaan normal jantung mempunyai kemampuan memompa lebih dari
300-500 % darah yang dibutuhkan oleh tubuh. Atrium kanan berfungsi sebagai
penampung (reservior) darah yang rendah oksigen dari seluruh tubuh melalui vena
kava superior dan inferior dan jantung melalui sinus koronarius. Kemudian darah
dipompakan ke ventrikel kanan dan selanjutnya ke paru-paru. Atrium kiri
menerima darah yang kaya oksigen dari kedua paru-paru melalui 4 buah vena
pulmonalis. Kedua atrium tersebut dipisahkan oleh sekat yang disebut septum
interatrium.
2. Ventrikel
; permukaan dalam ventrikel memperlihatkan alur-alur otot yan disebut trabekula.
Beberapa alur tampak menonjol, yang disebut muskulus papilaris. Ujung muskulus
papilaris dihubungkan dengan tepi daun katub atrioventrikular oleh serat-serat
yang disebut korda tendinea. Ventrikel kanan menerima darah dari atrium kanan
dan dipompakan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Ventrikel kiri menerima
darah dari atrium kiri dan dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta. Kedua
ventrikel ini dipisahkan oleh sekat yang disebut septum interventrikel (3).
Jantung
terdiri dari 4 katub yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi darah. Setiap
katub berespon terhadap perubahan tekanan. Katub dikelompokkan dalam 2 jenis
yaitu katub atrioventrikular dan katub semilunaris. Lapisan jantung terdiri
dari perikardium, miokardium, dan endokardium. Pembuluh darah adalah prasarana
jalan bagi aliran darah. Secara garis besar peredaran darah dibedakan menjadi
dua yaitu :
a. Peredaran
darah besar (sirkulasi sistemik), yaitu dari jantung – seluruh tubuh – jantung.
b. Peredaran
darah kecil (sirkulasi pulmonal), yaitu dari jantung – paru-paru – jantung.
Jantung dipersarafi oleh
parasimpatis dan simpatis.
1. Perangsangan
simpatis
-
Memperkuat dan mempercepat denyut jantung
-
Melebarkan (vasodilatasi) arteri coronaria
-
Rasa nyeri jantung
2. Perangsangan
parasimpatis
-
Mengurangi kecepatan dan kekuatan denyut
jantung
-
Vasokontriksi arteri coronaria.
Elektrokardiografi (EKG)
adalah rekaman perubahan elektrik yang terjadi pada jantung akibat denyut
jantung. EKG normal menunjukkan gelombang P : dihasilkan oleh kontraksi atrium,
selama 0,10 detik (4).
Beberapa
jenis pembuluh darah yaitu (5) :
1. Arteri
dan arteriol, yang membawa darah keluar dari jantung.
2. Venula
dan vena, yang membawa darah ke arah jantung.
3. Kapiler
adalah pembuluh darah yang sangat kecil dan disitu arteriol berakhir dan venula
dimulai.
Tekanan
darah adalah daya dorong darah ke semua arah pada seluruh permukaan yang
tertutup yaitu, pada dinding bagian dalam jantung dan pembuluh darah.
Pengukuran tekanan darah arteri sistolik dan diastolik, tekanan darah diukur
secara tidak langsung melalui metode auskultasi dengan menggunakan
sphygmomanometer.
a. Peralatannya
terdiri dari sebuah manset lengan untuk menghentikan aliran darah arteri
brakial, sebuah manometer raksa untuk membaca tekanan, sebuah bulb pemompa
manset untuk menghentikan aliran darah arteri brakial, dan sebuah katub untuk
mengeluarkan udara dari manset.
b. Sebuah
stetoskop dipakai untuk mendeteksi awal dan akhir bunyi korotkoff, yaitu bunyi
semburan darah yang melalui sebagian pembuluh yang tertutup. Bunyi dan
pembacaan angka pada kolom raksa secara bersamaan merupakan cara untuk
menentukan tekanan sistolik dan diastolik (6).
Tekanan
darah menggambarkan kerja jantung, dimana tekanan perifer turut pula menentukan
tekanan darah. Bila tahanan meningkat maka jantung bekerja ekstra keras untuk
mengatasi tahanan itu agar darah dapat mengalir, tekanan tertinggi saat injeksi
diteruskan ke arteri sebagai tekanan sistolik, tekanan terendah sesaat
menjelang pemompaan berikutnya memberikan tekanan diastolik pada arteri (7).
II.2
Uraian Bahan
· Eter
(8).
Nama
Resmi : AETHER ANAESTHETICUS
Nama
Lain : Eter anastesi / etoksiletana
RM /
BM : C4H10O / 74,12
Pemerian : Cairan transparan, tidak berwarna, bau khas, rasa manis dan
membakar. Sangat mudah terbakar, campuran uapnya dengan oksigen, udara atau
dinitrogenoksida pada kadar tertentu dapat meledak.
Kelarutan : Larut dalam 10 bagian air, dapat campur dengan etanol (95 %) P,
dengan kloroform P, dengan minyak lemak dan dengan minyak atsiri.
Penyimpanan : Dalam
wadah kering tertutup rapat, terlindung dari cahaya, ditempat sejuk.
Kegunaan : Larutan yang digunakan untuk membius mencit.
II.3
Uraian Probandus
II.3.1
Karakteristik Probandus.
Suhu
tubuh manusia (normal) : 37o C tidak lebih 1/10o
Suhu
tubuh manusia : Melebihi 1/10o terendah pukul 2 pagi
dan tertinggi pukul 2 siang
Suhu
meninggal : Sekitar 20o C
Produksi
panas otot : Sampai 90 %
Bobot
badan (dewasa) : Rata-rata 70 kg
Sifat
suhu tubuh manusia : Konstan mudah
Tekanan
darah normal : 120 mmHg
Lama
kehamilan : 9 bulan 10 hari.
II.3.2
Karakteristik Manusia ( Homo sapiens
).
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Mamalia
Ordo : Primata
Family : Homonidat
Sub
Family : Homoninae
Bangsa : Homonini
Genus : Homo
Spesies : Homo sapiens
II.4
Uraian Hewan Coba
II.4.1
karakteristik hewan coba (9).
Mencit ( Mus musculus )
Masa
pubertas : 4 – 5 hari
Masa
beranak : 7 – 18 bulan
Masa
hamil : 19 – 21 hari
Jumlah
sekali lahir : 10 – 12 ekor
Masa
hidup : 1,3 – 3,0 tahun
Masa
tumbuh : 30 hari
Masa
menyusui : 21 hari
Frekuensi
kehamilan : 6 – 10 kali
Suhu
tubuh : 36,5 – 38,0 oC
Laju
respirasi : 94 – 163 / menit
Tekanan
darah : 113 – 147 / 81 – 106
Volume
darah : 78 – 8 mg/kg
Luas
permukaan tubuh : 20 g : 36 cm.
II.4.2 Klasifikasi hewan coba.
Klasifikasi
Mencit ( Mus musculus )
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub
Phylum : Vertebrata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Sub
Family : Murinae
Genus : Mus
Spesies : Mus musculus
BAB
III
METODE
KERJA
III.1
Alat dan Bahan
III.1.1
Alat
Adapun
alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu benang wol, kapas, paku
stereform, pinset, papan bedah, pisau bedah, toples plastik, stetoskop, dan
sphygmomanometer.
III.1.2
Bahan
Adapun
bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu eter.
III.2
Cara Kerja
· Mengukur
tekanan darah.
1. Disiapkan
alat
2. Dilakukan
3 (tiga) aktivitas yang berbeda pada percobaan ini, yaitu lari, duduk, dan
baring.
3. Sebelum
melakukan 3 aktivitas tersebut, terlebih dahulu diukur tekanan darah awal dari
ketiga probandus yang akan melakukan 3 aktivitas yang berbeda tadi.
4. Diukur
tekanan darah dari ketiga probandus setelah melakukan aktivitas tersebut secara
bertahap, yaitu setelah 5 menit melakukan aktivitas, lalu diukur kembali
tekanan darah dari probandus setelah menit ke 10.
5. Dicatat
hasil pengukuran tekanan darah dari masing-masing probandus.
· Anatomi
jantung.
-
Cara membius
1. Disiapkan
alat dan bahan.
2. Diberi
eter pada kapas, lalu dimasukkan kapas tadi kedalam toples dan dimasukkan
mencit ( Mus musculus ) kedalam
toples, kemudian ditutup dan tunggu beberapa saat sampai mencit ( Mus musculus ) teranastesi.
-
Cara membedah
1. Disiapkan
alat dan bahan.
2. Diletakkan
mencit diatas papan bedah.
3. Diikat
keempat kaki mencit ( Mus musculus )
menggunakan benang wol.
4. Dibedah
bagian dada sampai perut dari hewan coba mencit ( Mus musculus ).
5. Diamati
dan diangkat satu per satu organ mencit ( Mus
musculus )
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
IV.1 Data Pengamatan
Perlakuan
|
Menit
|
||
Awal
|
5’
|
10’
|
|
Lari
|
110/90 mmHg
|
140/90 mmHg
|
120/80 mmHg
|
Duduk
|
110/90 mmHg
|
110/90 mmHg
|
90/80 mmHg
|
Berbaring
|
110/90 mmHg
|
130/90 mmHg
|
110/80 mmHg
|
IV.2 Gambar
· Proses
pembedahan
· Hasil
pembedahan
BAB
V
PEMBAHASAN
Jantung adalah organ
muskular berongga yang bentuknya menyerupai piramid atau jantung pisang dan
merupakan pusat sirkulasi darah keseluruh tubuh. Dalam jantung terdapat pembuluh
darah, dimana pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh
tubuh. Darah mengangkut gas-gas, zat makanan, sisa metabolisme, hormon,
antibodi, dan keseimbangan elektrolit.
Pada percobaan ini,
dilakukan untuk mengetahui perbandingan tekanan darah pada ketiga probandus
yang melakukan aktivitas berbeda yaitu lari, duduk, dan baring. Yang pertama
dilakukan adalah disiapkan alat, setelah itu dilakukan 3 aktivitas yang berbeda
yaitu lari, duduk, dan baring pada probandus. Sebelum melakukan 3 aktivitas
tersebut, terlebih dahulu diukur tekanan darah awal dari ketiga probandus yang
akan melakukan aktivitas yang berbeda. Setelah melakukan aktivitas tersebut,
diukur tekanan darah ketiga probandus pada menit ke 5 dan pada menit ke 10.
Kemudian dicatat hasil pengukuran tekanan darah dari masing-masing probandus.
Dari hasil percobaan,
diperoleh tekanan darah awal dari probandus yang melakukan aktivitas lari
adalah 110/90 mmHg, pada menit ke 5 yaitu 140/90 mmHg, dan pada menit ke 10
yaitu 120/80 mmHg. Pada tekanan darah awal dari probandus yang melakukan
aktivitas duduk adalah 110/90 mmHg, pada menit ke 5 yaitu 110/90 mmHg, dan pada
menit ke 10 yaitu 90/80 mmHg. Pada tekanan darah awal dari probandus yang
melakukan aktivitas baring adalah 110/90 mmHg, pada menit ke 5 yaitu 130/90
mmHg, dan pada menit ke 10 yaitu 110/80 mmHg.
Dari hasil yang
diperoleh, tekanan darah dari ketiga probandus mengalami penurunan dan
kenaikan. Tekanan darah pada probandus yang melakukan aktivitas lari mengalami
kenaikan tekanan darah setelah melakukan aktivitas dari tekanan darah awal
110/90 mmHg menjadi 140/90 mmHg pada menit ke 5 setelah melakukan aktivitas.
Ini disebabkan karena pada saat berlari, aktivitas otot jantung akan lebih
cepat bekerja dalam memompa darah. Tetapi setelah diukur kembali tekanan darah
probandus pada menit ke 10, tekanan darah probandus turun dari 140/90 mmHg
menjadi 120/80 mmHg, ini disebabkan karena setelah melakukan aktivitas, setelah
menit ke 10, probandus beristirahat sebelum diukur tekanan darahnya. Pada
probandus kedua yang melakukan aktivitas duduk mengalami kenaikan tekanan darah
setelah melakukan aktivitas dari tekanan darah awal 110/80 mmHg menjadi 110/90
mmHg pada menit ke 5 setelah melakukan aktivitas. Ini disebabkan karena kurang
ketelitian dari praktikan dalam mengukur tekanan darah dari probandus. Lalu
pada menit ke 10 pengukuran tekanan darah kembali dilakukan dengan turunnya
tekanan darah dari 110/90 mmHg menjadi 90/80 mmHg. Hal ini disebabkan karena
probandus yang melakukan aktivitas duduk mengalami fase istirahat pada jantung
yang lebih lama dibandingkan dari aktivitas berlari dan berbaring yang
dilakukan kedua probandus. Pada probandus kedua yang melakukan aktivitas baring
mengalami kenaikan tekanan darah setelah melakukan aktivitas dari tekanan dara
awal 110/90 mmHg menjadi 130/90 mmHg, hal ini disebabkan karena selama
probandus berbaring memikirkan banyak hal, sehingga mempengaruhi aktivitas otak
dan tekanan darah meningkat. Tetapi setelah diukur kembali tekanan darah
probandus pada menit ke 10, tekanan darah probandus turun dari 130/90 mmHg
menjadi 90/80 mmHg.
Pada percobaan
anatomi jantung, yang pertama dilakukan adalah membius mencit dengan cara
diberi eter pada kapas, lalu dimasukkan kapas kedalam toples dan dimasukkan
mencit ( Mus musculus ) kedalam
toples, kemudian ditutup dan tunggu beberapa saat sampai mencit ( Mus musculus ) teranastesi, setelah itu
disiapkan alat dan bahan. Kemudian diletakkan mencit diatas papan bedah, lalu
diikat keempat kaki mencit ( Mus musculus
) menggunakan benang wol. Setelah itu dibedah bagian dada sampai perut dari
hewan coba mencit ( Mus musculus ),
lalu diamati dan diangkat satu per satu organ mencit ( Mus musculus ).
Dari hasil percobaan
pada anatomi jantung, jantung terletak di dalam thoraks antara kedua paru-paru
dan dibelakang sternum dan lebih menghadap ke kiri dari pada ke kanan. Jantung
berukuran sebesar kepalan tangan dan berwarna merah tua.
BAB
VI
PENUTUP
VI.1
Kesimpulan
Dari
percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
1. Tekanan
darah dari ketiga probandus, pada tekanan darah awal hingga menit ke 10 yang
melakukan aktivitas lari yaitu 110/90 mmHg, 140/90 mmHg, dan 120/80 mmHg.
2. Pada
tekanan darah awal hingga menit ke 10 yang melakukan aktivitas duduk yaitu
110/90 mmHg, 110/90 mmHg, dan 90/80 mmHg.
3. Pada
tekanan darah awal hingga menit ke 10 yang melakukan aktivitas baring yaitu
110/90 mmHg, 130/90 mmHg, dan 110/80 mmHg.
4. Jantung
merupakan organ otot berongga berukuran sebesar kepalan tangan dan berfungsi
memompa darah melalui pembuluh darah keseluruh tubuh.
VI.2
Saran
Sebaiknya
alat-alat di laboratorium diperbanyak, demi kelancaran praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Tim
penyusun. 2013. ”Penuntun Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia”. STIFA :
Makassar.
P.29.
P.29.
2. Syaifuddin.
2011. “Anatomi Tubuh Manusia untuk Mahasiswa
Keperawatan Edisi 2”. Salemba Medika : Jakarta.
P.165 – 166.
3. Setiadi.
2007. “Anatomi dan Fisiologi Manusia”. Graham ilmu :Yogyakarta.
P.167,168,169,171,178, dan 184.
P.167,168,169,171,178, dan 184.
4.
Monica, Ester. 1990. “Fisiologi dan Anatomi
Modern untuk Perawat”. Buku kedokteran EGC :
Jakarta. P.107.
Jakarta. P.107.
5.
Pearce,C.Evelyn. 1993. “Anatomi dan Fisiolgi untuk Paramedis”.
Gramedia : Jakarta.
P.145.
6. Sloane,
Ethel. 2003. “Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula”. EGC :Jakarta. P.238 dan 240.
7. Judha,
Mohamad, Rizky dan listyana. 2012.
“Anatomi dan Fisiologi
Rangkuman Sederhana Belajar
Anatomi dan Fisiologi”. Gosyen
Publishing : Yogyakarta. P.92.
8. DIRJEN
POM. 1979. “Farmakope Indonesia Edisi III”. DEPKES RI :Jakarta. P.66.
9. S.Malole.M.B.M.
1989. “Penanganan Hewan-Hewan Coba”. Yudistira : Bogor. P.97
0 Response to "Laporan Anatomi dan Fisiologi Jantung Mencit Lengkap"
Post a Comment