Makalah Lemak Biokimia Lengkap Docx
MAKALAH BIOKIMIA
“LEMAK”
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang
telah memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kapada nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan kita sebagai generasi penerusnya hingga
akhir zaman.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ir. Kindriani
Nurma W .MT selaku dosen Biokimia yang telah membimbing kami, serta pihak lain
yang ikut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kami menyadari bahwa, manusia tidak luput dari kesalahan,
begitu juga dalam pembuatan makalah ini yang masih banyak memiliki kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca kami butuhkan
untuk memperbaiki kesalahan dikemudian hari.
Akhir kata kami ucapkan terimakasih, dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Surabaya , 22 September 2017
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
...........................................................................................2
DAFTAR ISI
...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH
...................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN
....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LEMAK
...................................................................................7
B. STRUKTUR LEMAK
.......................................................................................8
C. SIFAT FISIKA KIMIA LEMAK
......................................................................9
D. FUNGSI LEMAK
............................................................................................13
E. SUMBER LEMAK
..........................................................................................14
F. PENCERNAAN, ABSORBSI, DAN TRANSPORTASI
LEMAK..................16
G. METABOLISME LEMAK
.............................................................................19
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN...............................................................................................
21
B.
SARAN............................................................................................................
21
DAFTAR PUSTAKA
...........................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Lemak makanan adalah kandungan lemak yang terdapat
dalam semua bahan
makanan dan minuman.
Pada dasarnya, semua lemak itu baik karena lemak dibutuhkan untuk menjaga
kelangsungan hidup manusia.
Peran lemak adalah menyediakan energi sebesar 9 kalori/gram,
melarutkan vitamin A, D, E, K, dan menyediakan asam lemak esensial
bagi tubuh manusia. Lemak mulai dianggap berbahaya bagi kesehatan setelah adanya
suatu penelitian yang
menunjukkan hubungan antara kematian akibat penyakit
jantung koroner dengan banyaknya konsumsi lemak dan kadar
lemak di dalam darah.
Makanan berlemak terdiri dari beberapa jenis. Berdasarkan
struktur kimianya, dikenal lemak jenuh, tidak
jenuh tunggal, tidak
jenuh ganda, dan lemak
trans. Berdasarkan fungsinya di dalam tubuh, lemak terbagi menjadi lemak
struktural yang membentuk dinding sel, timbunan lemak
sebagai cadangan
tenaga, hormon
steroid, dan lemak
esensial yang tidak dapat dibuat oleh tubuh manusia.
Secara garis besar, lemak terdapat dua bentuk, yaitu lemak
padat yang berasal dari hewan dan lemak cair (minyak)
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Akan tetapi, minyak tumbuh-tumbuhan dapat
diolah menjadi lemak padat melalui proses hidrogenasi dan dapat
menghasilkan lemak trans yang berbahaya bagi kesehatan. Di dalam makanan, lemak
dapat tampak secara langsung (visible) maupun tidak langsung. Lemak
tampak secara langsung, seperti misalnya pada babi, sapi, kambing, ayam, dan minyak goreng, sedangkan
tidak tampak (invisible) biasa terdapat di dalam biskuit.
Struktur kimia lemak dalam makanan pada umumnya berbentuk trigliserida, yakni
perpaduan antara satu molekul gliserol dengan tiga molekul
asam lemak. Perbedaan
asam lemak inilah yang membedakan jenis dan sifat lemak. Asam lemak merupakan
rangkaian atom karbon dengan ikatan
rangkap atau tidak rangkap dengan gugus
karbon pada ujungnya. Makin banyak ikatan rangkap, maka makin cair lemak
tersebut di dalam suhu kamar. Asam lemak dengan ikatan rangkap dua atau lebih
tidak dapat dibuat di dalam tubuh manusia, karena itu disebut asam lemak
esensial. Makin banyak ikatan rangkap pada asam lemaknya, makin tidak jenuh
lemak tersebut. Sebagai contohnya, asam lemak omega-3
adalah asam lemak dengan 3 ikatan rangkap yang dimulai pada atom C nomor 5.
Berbagai penelitian menunjukkan hubungan erat antara jumlah
konsumsi lemak dan timbulnya penyakit jantung koroner. Lemak jenuh dapat
meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner, sedangkan lemak tidak jenuh akan
menurunkan kejadian penyakit jantung koroner. Lemak tidak jenuh terbagi menjadi
lemak tidak jenuh tunggal (asam oleat) dan lemak tidak jenuh ganda. Lemak tidak
jenuh tunggal terdapat di dalam minyak zaitun dan avocado.
Lemak tidak jenuh ganda dari tumbuh-tumbuhan terdapat di dalam minyak bunga matahari dan
minyak kedelai, sementara
yang dari hewan terdapat di dalam minyak ikan. Konsumsi lemak tidak jenuh
tunggal akan menurunkan gejala penyakit jantung koroner seperti pada penduduk di
daerah Mediterania,
sedangkan konsumsi lemak tidak jenuh ganda, khususnya minyak ikan akan
menurunkan gejala penyakit jantung koroner seperti pada orang Eskimo.
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. pengertian lemak
2. sebutkan klasifikasi lemak?
3. Bagaimana sifat fisik kimia?
4. apa fungsi lemak?
5. darimana saja sumber lemak?
6. bagaimana pencernaan, absorbsi, dan transportasi lemak?
7. bagaimana metabolisme lemak?
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan makalah ini adalah mahasiswa agar dapat :
1. agar mahasiswa dapat mengetahui pengertian lemak
2. agar mahasiswa dapat mengetahui klasifikasi lemak
3. agar mahasiswa dapat mengetahui sifat fisik kimia lemak
4. agar mahasiswa dapat mengetahui fungsi lemak
5. agar mahasiswa dapat mengetahui sumber lemak
6. agar mahasiswa dapat mengetahui cara pencernaan, absorbsi
dan transportasi lemak
7. agar mahasiswa dapat mengetahui metabolisme lemak
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN LEMAK
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas
unsur-unsur Carbon ( C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O), yang mempunyai sifat
dapat larut dalam zat-zat pelarut tertentu (zat pelaut lemak), seperti petroleum
benzne, ether. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi bersifat padat pada suhu
kamar, sedangkan yang mempunyai titik lebur rendah, bersifat cair. Lemak yang
padat pada suhu kamar disebut lemak atau gaji, sedangkan yang cair pada suhu
kamar disebut minyak. Pengertian Lemak yang lain adalah garam yang terbentuk
dari penyatuan asam lemak dengan alkohol organik yang disebut gliserol atau
gliserin. Lemak yang dapat mencair dalam temperatur biasa disebut minyak,
sedangkan dalam bentuk padat disebut lemak. Seperti halnya karbohidrat, lemak
tersusun atas molekul C, H, dan O dengan jumlah atom lebih banyak. Lemak juga
merupakan sumber energi bagi tubuh, 1 gram lemak mengandung 9 kalori.Ketiga asam
lemak dalam trigliserida dapat sama macamnya disebut lemak sederhana (simple
fat) dan dapat pula berbeda atau gabungan dari 2 asam lemak berbeda disebut
lemak campuran(mixed fat).
Lipid adalah suatu kelompok besar substansi biologik yang dapat
larut dengan baik dalam pelarut zat organik, seperti metanol, aseton, klorofom
dan benzena. Sebaliknya lipid tidak atau sukar alrut dalam air. Kelarutannya
dalam air yang kecil disebabkan karena kekurangan atom-atom yang berpolarisasi
(O, N, S, P)
Asam lemak adalah asam karbonat dengan rantai hidrokarbon yang
panjang dengan rumus CH3(CH2)nCOOH atau
CnH2n+1-COOH. Sebagai komponen dari lipid, asam lemak
terdapat pada semua organisme. Asam lemak terutama berada dalam bentuk ester
dengan alkohol, misalnya dengan gliserol, spingosin atau kolesterol. Dalam
jumlah kecil asam lemak ditemukan juga dalam bentuk tidak teresterisasi,
sehingga dikenal sebagai asam lemak bebas
B. KLASIFIKASI LEMAK
Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan
1 . Jenis-jenis Asam
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk
dari gliserol dan tiga asam lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih
didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya. Berdasarkan jenis ikatannya, asam
lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom
karbon pada rantai karbonnya berupa ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat,
asam palmitat, dan asam stearat.
b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan
rangkap pada rantai karbonnya. Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam
linolenat.
2. Hidrolisis Lemak
Pada pembahasan ester telah dijelaskan bahwa reaksi pembentukan
ester dari alkohol dengan asam karboksilat disebut reaksi pengesteran
(esterifikasi). Kebalikan dari reaksi esterifikasi disebut reaksi hidrolisis
ester.
R–CO–OH + R′ – OH ——-à R–C–OR′ + H2O
asam karboksilat alkohol ester
Dengan demikian, hidrolisis lemak menghasilkan gliserol dan
asam-asam lemak.
Berdasarkan struktur kimianya :
a. Lemak sederhana (lemak & minyak)
b. Lemak majemuk (fosfolipid dan lipoprotein)
c. Lemak turunan (derivat lemak) asam lemak dan sterol
Berdasarkan Sumbernya:
a. Lemak hewani, yaitu lemak yang berasal dari hewan
b. Lemak nabati, yaitu lemak yang berasal dari tumbuhan
Berdasarkan konsistensinya:
a. Lemak padat
b. Lemak cair
Berdasarkan wujudnya:
a. Lemak terlihat
b. Lemak tak terlihat
C. SIFAT FISIK KIMIA LEMAK
Lemak
memiliki sifat-sifat antara lain seperti berikut.
1. Sifat
Fisika Lemak
a. Lemak merupakan bahan padat pada suhu kamar, di antaranya
disebabkan kandungan asam lemak jenuh yang secara kimia tidak mengandung ikatan
rangkap sehingga mempunyai titik lebur yang tinggi.
b. Lemak juga dapat memiliki sifat plastis. Artinya mudah
dibentuk atau dicetak atau dapat diempukkan (cream), yaitu dilunakkan dengan
pencampuran dengan udara. Lemak yang plastis biasanya mengandung kristal
gliserida yang padat dan sebagian trigliserida cair. Bentuk ukuran kristal
gliserida memengaruhi sifat lemak pada roti dan kue. Bila suatu lemak
didinginkan, maka jarak antarmolekul menjadi lebih kecil. Jika jarak
antarmolekul tersebut mencapai 5 A°, maka akan timbul gaya tarik-menarik antara
molekul yang disebut gaya Van der Walls. Besar gaya ini hanya bisa dihitung pada
molekul yang berantai panjang, seperti asam lemak dengan massa molekul relatif
tinggi.
Akibat adanya gaya ini, radikal-radikal asam lemak dalam
molekul lemak akan tersusun berjajar dan saling bertumpuk serta berikatan
membentuk kristal.
Kristal lemak mempunyai bentuk polimer, yiatu α, β, β'
(intermediate) yang masing-masing memiliki sifat berbedabeda. Perhatikan sifat
kristal lemak bentuk polimer α , β, dan β' berikut.
Tabel 1. Sifat Fisika Kristal Lemak
Bentuk polimer | Sifat fisika | Ukuran (μm) |
Α
β' β |
Rapuh, transparan, pipih
Jarum halus Besar-besar dan berkelompok |
5
1 25 – 50, kadang-kadang 100 |
Bentuk polimer yang khas pada suatu lemak tergantung pada
kondisi bentuk kristalnya itu, dan perlakuan terhadap lemak tersebut. Jika lemak
didinginkan, terbentuk kristal α yang segera menghilang berubah menjadi bentuk
yang halus (β' ). Pada beberapa lemak bentuk β' ini stabil, tetapi dalam lemak
lainnya kristal β' ini berubah menjadi bentuk intermediat dan akhirnya berubah
menjadi bentuk β yang besar.
Kristal-kristal ini berbeda sifat dan titik cairnya sehingga
mengakibatkan lemak mempunyai beberapa titik lebur. Misalnya, tristearin dengan
tiga bentuk polimer mempunyai titik cair 64,2 °C; 53 °C; dan 71,7 °C. Perbedaan
titik cair ini menyebabkan lemak mulai mencair pada suhu 53 °C, yang kemudian
segera membeku kembali. Bila perlahan-lahan dipanaskan lagi, lemak akan mencair
lagi pada suhu 64,2 °C.
Perlakuan dengan perbedaan suhu dapat berperan dalam
pembentukan kristal yang halus atau kasar sesuai dengan tujuan yang diinginkan
dalam industri pangan; misalnya untuk mentega berbeda dengan untuk minyak salad,
kembang gula, atau ice cream.
c. Titik Lebur Lemak
Pada bahan makanan terdapat berbagai jenis trigliserida. Oleh
karena itu, titik lebur lemak dan minyak berada pada suatu kisaran suhu. Lemak
dan minyak juga mempunyai sifat tekstur dan daya pembentuk krim yang bervariasi.
Kekuatan ikatan antara radikal asam lemak dalam kristal mempengaruhi pembentukan
kristal. Hal ini berarti juga mempengaruhi titik cair lemak. Makin kuat ikatan
antar molekul asam lemak, makin banyak panas yang diperlukan untuk mencairkan
kristal. Asam lemak dengan ikatan yang tidak begitu kuat memerlukan panas yang
lebih sedikit, sehingga energi panas yang diperlukan untuk mencairkan
kristal-kristalnya makin sedikit dan titik leburnya akan lebih rendah.
Titik lebur suatu lemak atau minyak dipengaruhi juga oleh sifat
asam lemak, yaitu gaya tarik antara asam lemak yang berdekatan dalam kristal.
Gaya ini ditentukan oleh panjang rantai C, jumlah ikatan rangkap, dan bentuk cis
atau trans pada asam lemak tidak jenuh. Makin panjang rantai C, titik cair akan
semakin tinggi.
Titik lebur menurun dengan bertambahnya jumlah ikatan rangkap.
Hal ini dikarenakan ikatan antarmolekul asam lemak tidak jenuh kurang kuat.
d. Bilangan Iodium
Bilangan iodium adalah suatu ukuran dari derajat
ketidakjenuhan. Lemak tidak jenuh dengan mudah dapat bergabung dengan iodium
(tiap ikatan rangkap dalam lemak dapat mengambil dua atom iodium). Bilangan
iodium ditetapkan sebagai jumlah gram iodium yang diserap oleh 100 gram lemak.
Tabel 2. Bilangan iodium dari beberapa lemak dan minyak
Sumber | Bilangan iodium |
Minyak kelapa | 8 – 10 |
Minyak jagung | 115 – 127 |
Minyak wijen | 79 – 90 |
Minyak kacang kedelai | 130 – 138 |
Lemak daging sapi | 35 – 45 |
Lemak babi | 50 – 65 |
Lemak unggas | 80 |
Berdasarkan Tabel 2. bilangan iodium 130 untuk minyak kacang
kedelai menunjukkan derajat ketidakjenuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
minyak kelapa (bilangan iodium 8).
e. Bilangan Penyabunan
Bila lemak dipanaskan dengan alkali seperti natrium hidroksida,
maka lemak pecah menjadi gliserol dan garam alkali dari asam-asam lemak.
Garam-garam alkali tersebut dinamakan sabun dan prosesnya disebut penyabunan.
Jumlah alkali yang dibutuhkan dalam reaksi penyabunan dinamakan bilangan
penyabunan.
2. Sifat
Kimia Lemak
a. Oksidasi dan Ketengikan
Kerusakan lemak yang utama adalah timbulnya bau dan rasa tengik
yang disebut proses ketengikan. Hal ini disebabkan oleh oksidasi radikal asam
lemak tidak jenuh dalam lemak. Oksidasi dimulai dengan pembentukan
radikal-radikal bebas yang disebabkan oleh faktor-faktor yang dapat mempercepat
reaksi seperti cahaya, panas, peroksida; lemak atau hidroperoksida; logam-logam
berat seperti Cu, Fe, Co, dan Mn; logam porfirin seperti hematin, hemoglobin,
mioglobin, klorofil, dan enzim-enzim lipoksidase
Molekul-molekul lemak yang mengandung radikal asam lemak tidak
jenuh mengalami oksidasi dan menjadi tengik. Bau tengik yang tidak sedap
tersebut disebabkan oleh pembentukan senyawa-senyawa hasil pemecahan
hidroperoksida yang bersifat sangat tidak stabil dan mudah pecah menjadi senyawa
dengan rantai karbon yang lebih pendek oleh radiasi energi tinggi, energi panas,
katalis logam, atau enzim. Senyawa-senyawa dengan rantai C lebih pendek ini
adalah asam-asam lemak, aldehida-aldehida dan keton yang bersifat volatil dan
menimbulkan bau tengik pada lemak.
Perubahan-perubahan selama oksidasi ini dapat diikuti dengan
spektrofotometer ultraviolet dengan absorpsi pada panjang gelombang 232 nm.
Proses ketengikan sangat dipengaruhi oleh adanya prooksidan dan
antioksidan. Prooksidan akan mempercepat terjadinya oksidasi, sedangkan
antioksidan akan menghambatnya. Penyimpanan lemak yang baik adalah dalam tempat
tertutup yang gelap dan dingin. Wadah lebih baik terbuat dari aluminium atau
stainless steel. Lemak harus dihindarkan dari logam besi atau tembaga. Bila
minyak telah diolah menjadi bahan makanan, pola ketengikannya akan berbeda.
Kandungan gula yang tinggi mengurangi kecepatan timbulnya ketengikan, misalnya
biskuit yang manis akan lebih tahan daripada yang tidak bergula.
Adanya antioksidan dalam lemak akan mengurangi kecepatan proses
oksidasi. Antioksidan terdapat secara alamiah dalam lemak nabati, dan
kadang-kadang sengaja ditambahkan.
b. Hidrolisis Lemak
Lemak dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak jika
ada air. Reaksi ini dipercepat oleh basa, asam, dan enzim-enzim. Dalam teknologi
makanan, hidrolisis oleh enzim lipase sangat penting karena enzim tersebut
terdapat pada semua jaringan yang mengandung minyak. Hidrolisis sangat mudah
terjadi dalam lemak dengan asam lemak rendah (lebih kecil dari C14)
seperti pada mentega, minyak kelapa sawit dan minyak kelapa. Hidrolisis sangat
menurunkan mutu minyak goreng. Minyak yang telah terhidrolisis, menjadikan smoke
point-nya menurun. Selama penyimpanan dan pengolahan minyak atau lemak, asam
lemak bebas bertambah dan harus dihilangkan dengan proses pemurnian dan
deodorisasi untuk menghasilkan minyak yang lebih baik mutunya.
D. FUNGSI LEMAK
Beberapa fungsi lemak bagi tubuh antara lain sebagai berikut:
1. Melindungi tubuh dari perubahan suhu, terutama suhu yang
rendah.
2. Melarutkan beberapa vitamin melalui proses kimiawi dalam
tubuh.
3. Sebagai sumber energi.
4. Sebagai alat pengangkut vitamin yang dapat larut dalam
lemak.
5. Lemak dapat melindungi organ jantung dan lambung.
6. Sebagai pelumas dalam saluran cerna untuk membantu
mengeluarkan ampas makanan.
7. Lemak berguna untuk menyusun membran sel.
8. Sebagai bahan penyusun hormon serta vitamin.
9. Sebagai bahan penyusun empedu, hormon dan asam kholat
E. SUMBER LEMAK
Beberapa sumber lemak terbaik:
1. Buah Alpukat
Alpukat adalah buah yang memiliki kandungan tinggi lemak.
Tetapi Anda tidak perlu khawatir, karena selain daging buahnya yang gurih,
alpukat memiliki mengandung lemak baik (HDL). Kandungan lutein pada alpukat
berkhasiat untuk membantu meningkatkan kualitas kesehatan mata dan kandungan
klorofilnya merupakan sumber antioksidan.
2. Kelapa dan Minyak Kelapa Murni
Kelapa merupakan sumber lemak yang bagus bagi Anda yang
vegetarian. Banyak mengandung
vitamin K, E dan zat
besi. Vitamin K bagus untuk pertumbuhan tulang dan mempercepat kerja
kalsium. Sementara vitamin
E bagus untuk kesehatan kulit.
Minyak kelapa dapat menjadi pilihan terbaik sebagai menu
makanan penutup yang sehat. Meski kegunaan minyak kelapa masih terus dipelajari,
tapi manfaatnya telah diakui ampuh sebagi anti-bakteri, kaya akan vitamin K dan
E dan zat besi. Beberapa riset bahkan mengindikasikan, minyak kelapa dapat
membantu manajemen berat badan, karena mengurangi stres pada sistem endokrin.
3. Mentega Shea
Shea (Vitellaria paradoxa) adalah jenis tanaman yang tumbuh di
Afrika. Bijinya bisa diekstrak untuk dimabil minyaknya dan dijadikan mentega
yang tinggi kandungan vitamin E dan A yang bisa berfungsi sebagai
antioksidan.
4. Minyak Salvia
4. Minyak Salvia
Terdengar asing di Indonesia karena memang hanya tuumbuh di
daratan Meksiko dan Amerika Selatan. Memiliki bunga seperti lavender. Karena
warna dan bentuknya yang unik, salvia biasanya hanya digunakan sebagai tanaman
hias. Namun minyak astiri yang dihasilkan dari ekstraksi salvia ternyata tinggi
kandungan omega 3.
5. Minyak Biji Anggur
Minyak hasil ekstraksi biji anggur menurut beberapa penelitian
mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.
6. Minyak Camalina
Termasuk jenis sayuran seperti kol dan brokoli. Minyak yang
dihasilkan memiliki kandungan lemak yang baik, vitamin E dan omega 3 yang
tinggi. Bagus sebagai antioksidan.
7. Ikan (Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna)
Beberapa jenis ikan mengandung lemak yang sangat baik bagi
kesehatan. Salmon, sarden, herring, makarel dan tuna adalah jenis ikan yang
mengandung asam lemak omega-3. Lemak pada ikan sangat dibutuhkan untuk membantu
pertumbuhan, perkembangan fungsi otak, dan mengurangi risiko penyakit
kardiovaskular.
Asam lemak omega-3 juga dapat ditemukan pada tumbuhan laut
seperti krill, alga, beberapa tanaman dan minyak kacang. Asam lemak omega-3
dapat membantu mengurangi kolesterol jahat (LDL), meningkatkan kolesterol baik
(HDL), mengurangi peradangan dan mengurangi risiko penyakit jantung, kanker dan
diabetes tipe 2.
EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic)
adalah tipe asam lemak omega-3 yang banyak ditemukan dalam minyak ikan untuk
mengurangi resiko irama jantung abnormal yang mengakibatkan kematian mendadak
dan penyakit jantung, menurut hasil studi di University of Maryland Medical
Center.
8. Kacang-kacangan atau polong-polongan
Kacang-kacangan merupakan sumber nutrisi yang melindungi
kesehatan Anda. Orang yang makan kacang secara teratur berisiko lebih rendah
untuk meninggal akibat serangan jantung dan stroke ketimbang mereka yang makan
sedikit, menurut studi di Harvard School of Public Health.
Kebanyakan jenis kacang-kacangan mengandungan tingkat
kolesterol jahat (LDL) yang rendah dan mampu meningkatkan kolesterol baik.
Kenari misalnya, mengandung asam lemak omega-3 yang melindungi
Anda dari ritme jantung abnormal yang mematikan dan pembekuan darah. Beberapa
contoh jenis kacang yang mengandung omega 3 adalah kacang tanah, kacang merah,
almond dan kenari.
Kacang Macadamia. Macadamia merupakan jenis tumbuhan kacang
yang banyak hidup di daratan Australia. Minyak macadamia mengandung lemak baik
yang mampu menurunkan kadar lemak jahat dalam tubuh. Macadamia juga memiliki
kandungan omega 3 dan vitamin E yang tinggi.
F. PENCERNAAN, ABSORBSI, DAN TRANSPORTASI LEMAK
a. Pencernaan Lemak oleh Tubuh
Makanan-makanan yang mengandung lemak dicerna oleh tubuh
melalui serangkaian tahapan panjang, baik secara mekanis maupun kimiawi.
1. Rongga Mulut
Proses pencernaan lemak mula-mula terjadi di rongga mulut. Gigi
melakukan fungsinya dalam meremahkan dan menghaluskan lemak secara mekanis,
sedangkan kelenjar air ludah yang terdapat di bagian bawah lidah menghasilkan
enzim lipase lingual yang berfungsi untuk meminimalkan ukuran lemak agar lebih
halus secara kimiawi.
2. Esofagus dan Lambung
Setelah dikunyah, makanan yang mengandung lemak akan ditelan
dan melewati esophagus secara cepat. Di bagian organ ini, lemak tidak sama
sekali mengalami proses apapun. Ia hanya lewat untuk kemudian masuk ke dalam
lambung.
Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain untuk kemudian digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan secara kimiawi melalui penambahan asam lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding lambung.
Di dalam lambung, lemak akan bercampur dengan bahan makanan lain untuk kemudian digiling secara mekanis melalui gerak kontraksi lambung dan secara kimiawi melalui penambahan asam lambung (HCl) yang diproduksi oleh dinding lambung.
3. Usus Halus
Proses pencernaan lemak yang sebenarnya terjadi di usus halus.
Menyadari bahwa suatu zat hanya dapat dicerna jika terlarut dalam air, sedangkan
lemak atau minyak tidak bisa bercampur dengan air, maka untuk dapat mencerna
bahan satu ini proses emulsifikasi lemak mutlak diperlukan.
Proses emulsifikasi sendiri terjadi ketika lemak masuk ke usus
dua belas jari. Masuknya lemak ke organ ini, secara biologis akan membuat
kantung empedu menghasilkan cairannya. Cairan yang disekresikan hepatosit hati ini adalah zat
yang mampu mengemulsikan lemak dan merubah ukurannya menjadi 300 kali lebih
kecil dari ukuran semula. Dengan bantuan enzim lipase dari pankreas, emulsi
lemak kemudian dihidrolisis menjadi asam lemak dan gliserol. Keduanya akan
bereaksi dengan garam empedu untuk kemudian menghasilkan butir-butir lemak
(micel) yang siap diabsorpsi oleh usus kosong (jejunum) dan usus penyerapan
(ileum).
Secara difusi pasif, butir-butir lemak akan diserap oleh
membran mukosa di dinding usus kosong dan usus penyerapan. Butir-butir lemak ini
kemudian dibawa dan disalurkan melalui aliran darah ke seluruh tubuh.
4. Usus Besar dan Anus
Orang dewasa umumnya dapat mencerna dan menyerap lemak maksimal
95% dari keseluruhan makanan yang dikonsumsinya. Adapun 5% lemak yang tidak
diserap akan mengalir menuju usus besar untuk kemudian dikeluarkan dari dalam
tubuh melalui feses.
b. Absorbsi lipid
Hasil pencernaan dari lemak akan diserap kembali ke dalam
membran mukosa usus halus dengan cara difusi pasif. Absorbsi ini paling banyak
terjadi di jejenum. Untuk bentuk gliserol, asam lemak rantai pendek (C4-C6), dan
asam lemak rantai panjang (C8-C10) dapat langsung diserap menuju aliran darah.
Sedangkan bagi asam lemak dengan rantai panjang, monogliserida harus diubah
menjadi trigliserida dahulu. Trigliserida dan lipida besar lainnya (kolestrol,
fosfolipida) kemudian diabsorbsi secara aktif dan menghasilkan kilomikron (jenis
lipoprotein—alat angkut lipida). Kilomikron membawa lipida ke jaringan –
jaringan adiposa melewati limfe menuju ke darah.
Hasil Pencernaan Lipid | Absorpsi |
Gliserol
Asam lemak rantai pendek (C4-6) Asam lemak rantai menengah (C8-10) |
Diserap langsung ke dalam darah |
Asam lemak rantai panjang
Monogliserida |
Diubah menjadi trigliserida di dalam sel-sel usus halus |
Trigliserida
Kolesterol Fosfolipida |
Membentuk kilomikron, masuk ke dalam limfe kemudian ke dalam darah |
Tabel : Penyerapan Lipid
c. Transportasi lemak
Di dalam retikulum endoplasma halus dari sel epitel usus, asam
lemak bebas bergabung dengan monogliserida membentuk trigliserida. Sintesis
protein di sel epitel berfungsi untuk mengemas trigliserida, fosfolipid dan
kolesterol membentuk kilomikron.
Pada dasarnya kilomikron mengemulsi lemak sebelum masuk ke
aliran darah. Proses ini menyerupai kegiatan lesitin dan asam lemak usus halus
dalam upaya mengemulsi lemak makanan selama proses pencernaan.
Dalam absorbsi trigliserida dan lipida besar lainnya
(kolesterol) yang terbentuk dalam usus halus dikemas untuk diabsorbsi secara
aktif dan ditransportasi oleh darah. Bahan bahan ini tergabung dengan protein
yang khusus dan membentuk alat angkut lipid yang dinamakan lipoprotein.
Tubuh membentuk empat macam lipoprotein, yaitu kilomikron, low
density lipoprotein(LDL), very low density lippoprotein(VLDL), dan high density
lippoprotein (HDL).
Lipoprotein yang mengangkut lemak dari saluran cerna ke dalam
tubuh dinamakan kilomikron. Kilomikron diabsorbsi melalui dinding usus halus ke
dalam sistem limfe untuk kemudian melalui duktus torasikus di sepanjang tulang
belakang masuk ke dalam vena besar tengkuk dan seterusnya masuk ke dalam aliran
darah.
G. METABOLISME LEMAK
Lemak yang tidak segera diperlukan setelah absorbsi disimpan
oleh tubuh dalam jaringan adiposa. Bila diperlukan, lemak dikeluarkan dari
tempat penyimpanan dalam hati diubah menjadi gliserol dan asam lemak, bentuk
yang paling mudahdapat digunakan dalam tubuh. Bila lemak terus di metabolisme
dalam hati maka akan terdapat ampas berupa zat keton yang hanya terbatas
penggunaanya. Kalau banyak dihasilkan di hati maka akn menjadi kalori dalam
darah, dan hal ini terjadi pada saat kelaparan karena tubuh tidak mempunyai
sesuatu untuk digunakan selain dari lemak di dalam jaringan adiposa.
Pencernaan : Lipase lambung menghasilkan sedikit hidrolisis
lemak sehingga lipase pankreas dan lipase usus memecah lemak menjadi gliserin
dan asam lemak.
Absorbsi : Gliserin dan asam lemak oleh kakteal disalurka ke
duktus dan masuk ke aliran darah, kemudian dialirkan ke deluruh jaringan tubuh.
Hati membantu mengoksidasi lemak dan mempersiapkan untuk disimpan dalam
jaringan, lemak dioksidasi untuk memberi panas dan tenaga serta lemak yang
disimpan mengandung vitamin A dan B. Produksi buangan hasil pembakaran lemak
dalam jaringan akan diekskresikan oleh paru-paru dalam bentuk air dan
karbondioksida melalui kulit dalam bentuk keringat, ginjal dalam bentuk urine
serta saluran pencernaan dalam bentuk feases.
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di dalam makalah ini, dapat disimpulkan
bahwa lemak adalah senyawa yang sangat berperan dalam tubuh. Di dalam melakukan
perannya, lemak mengalami beberapa proses yaitu pencernaan, penyerapan,
transportasi dan ekskresi. Utilitas lemak tidak hanya terbatas bagi manusia
secara langsung, tapi juga untuk kebutuhan pangan. Namun, sejalan dengan itu
kelebihan dan kekurangan kandungan lemak dalam tubuh dapat menimbulkan gejala
negatif bagi tubuh. Oleh karena itu, kebutuhan lemak dalam tubuh harus
diseimbangkan dengan beberapa alternatif salah satunya adalah gaya hidup sehat.
b. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca agar menjaga keseimbangan
nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Karena ketika nutrisi yang masuk di dalam
tubuh itu berlebih atau kurang, maka akan berdampak pada tubuh.. Mulailah
melakukan gaya hidup sehat dari sekarang.
DAFTAR PUSTAKA
Koolman,Jan.,dan Rohm,Klaus-Hainrich.(2000).Atlas Berwarna dan
Teks
Biokimia.Jakarta:Hipokrates
Montgomery,rex.,Dryer,Robert L.,Conway,Thomas W.,Spector,Athur
A.(1993).Biokimia Suatu Pendekatan Berorientasi
Kasus.Yogyakarta:Gajah
Mada University Press
Syaifuddin.(2006).Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa
Keperawatan,E/3.Jakarta:EGC
0 Response to "Makalah Lemak Biokimia Lengkap Docx"
Post a Comment