Laporan Penentuan Ukuran Partikel Farmasi Fisika Lengkap Docx
LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI FISIKA
PENENTUAN UKURAN PARTIKEL
I. Tujuan
· Mengukur partikel zat dengan metode mikroskopi dan pengayakan
(shieving).
· Menentukan ukuran partikel dengan menggunakan metode ayakan.
II. Dasar teori
Ilmu dan teknologi partikel diberi nama mikromeritik oleh Dalla
Valle. Dispersi kolodi dicirikan oleh partikel yang terlalu kecil untuk dilihat
dengan mikroskop biasa, sedang partikel emulsi dan suspensi farmasi serta serbuk
halus berada dalam jangkauan mikroskop optik. Partikel yang mempunyai ukuran
serbuk lebih kasar, granul tablet, dan garam granul berada dalam kisaran ayakan
(Martin, 2008).
Dalam suatu kumpulan partikel lebih dari satu ukuran (yakni
dalam suatu sampel polidispers), dua sifat penting yaitu (Martin, 2008)
a. Bentuk dan luas permukaan partikel
b. Kisaran ukuran dan banyaknya atau berat partikel- partikel
yang ada dan karenanya, luas permukaan total.
Ukuran dari suatu bulatan dengan segera dinyatakan denga garis
tengahnya. Tetapi, begitu derajat ketidaksimestrisan dari partikel naik,
bertambah sulit pula menyatakan ukuran dalam garis tengah yang berarti. Dalam
keadaan seperti iini, tidak ada garis tengan yang unik. Makanya harus dicari
jalan untuk menggunakan suatu garis tengah bulatan yang ekuivalen, yang
menghubungkan ukuran partikel dan garis tengah bulatan yang mempunyai luas
permukaa, volume, dan garis tengah yang sama. Jadi, garis tengah permukaan
ds adalah garis tengah bulatan yang mempunyai luas permukaan yang
sama seperti partikel yang diperiksa (Martin, 2008).
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting
dalam farmasi, sebab ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam pembuatan
sediaan obat dan juga terhadap efek fisiologinya (Moechtar, 1990)
Pentingnya mempelajari mikromiretik, yaitu (Parrot, 1970)
1. Menghitung luas permukaan
2. Sifat kimia dan fisika dalam formulasi obat
3. Secara teknis mempelajari pelepasan obat yang diberikan
secara per oral, suntikan dan topikal.
4. Pembuatan obat bentuk emulsi, suspensi dan dispensi
5. Stabilitas obat (tergantung dari ukuran partikel)
Metode paling sederhana dalam penentuan nilai ukuran partikel
adalah menggunakan pengayak standar. Pengayak terbuat dari kawat dengan ukuran
lubang tertentu. Istilah ini (mash) digunakan untuk menyatakan jumlah lubang
tiap inchi linear (Parrot, 1970).
Metode- metode yang digunakan untuk menentukan ukuran partikel
(Martin, 1990)
a. Mikroskop optik
b. Pengayakan
c. Dengan cara sendimentasi
III. Alat dan Bahan
Alat :
1. Mikroskop
2. Mikrometer
3. Beker Glass 250 mL
4. Batang Pengaduk
5. Timbangan
6. Ayakan
7. Obyek glass dan dek glass
Bahan
1. Amylum
2. Aquadest
3. Granul berbagai ukuran
IV. Prosedur kerja
A. Kalibrasi mikroskop
1. Lakukan penaraan terhadap lensa okuler mikrometer yang akan
digunakan
2. Sediaan kertas grafik sebagai mikrometer pentas
3. Letakkan kertas grafik dibawah lensa objektif dan geser ke
tengah
4. Putarlah okuler dan geserkan mikrometer pentas sampai garis
nolnya terletak segaris dengan sebuah garis dengan garis nol lensa okuler
5. Mulai dari garis nol sebelah kiri anda, arahkanlah
pengamatan anda kekanan dan carilah garis pada skala okuler yang segaris dengan
sebuah garis pada skala mikrometer pentas
6. Hitunglah subkala pada kedua mikrometer tsb dimulai dari
garis nol sampai pada titik pertemuan garis mikrometer okuler dengan garis
mikrometer pentas
7. Hitunglah faktor kalibrasi mikrometer okuler anda untuk
setiap perbesaran
B. Pengukuran partikel sispensi
1. Suspensi yang akan ditentukan ukuran partikelnya diencerkan
dengan aquadest (1:10), dan disuspensikan secara homogen
2. Letakkan beberapa tetes suspensi diatas objek glass lalu
ditutup dengan cover glass, kemudian taruh dibawah mikroskop yang telah
dikallibrasi
3. Amati, lalu tentukan ukuran partikel dan hitung jumlah
partikelnya
4. Hitunglah rata- rata suspensi yang akan ditentukan ukuran
partikelnya diencerkan dengan aquadest (1:10), dan disuspensikan secara homogen
5. Letakkan beberapa tetes suspensi diatas objek glass lalu
ditutup dengan cover glass, kemudian taruh dibawah mikroskop yang telah
dikalibrasi
6. Amati, lalu tentukan ukuran partikel dan hitung jumlah
partikelnya
7. Hitunglah rata- rata:
a. Diameter panjang
b. Diameter permukaan
c. Diameter volume
d. Diameter permukaan panjang
e. Diameter volume permukaan
f. Diameter volume berat
V. Hasil dan pembahasan
Hasil :
No | Ukuran partikel | No ayakan | Ukuran lubang |
1 | 2,360 – 3,350 | 8 | 2,360 |
2 | 1,700 – 2,360 | 12 | 1,700 |
3 | 0,850 – 1,700 | 20 | 0,0850 |
4 | 0,425 – 0,850 | 40 | 0,425 |
5 | 0,250 - 0,425 | 60 | 0,250 |
6 | 0,180 - 0,250 | 80 | 0,180 |
7 | 0,150 - 0,180 | 100 | 0,150 |
Diameter (d) | ฮฃ partikel (n) | n.d | n.d2 | n.d3 | n.d4 |
12 | 9,0 gram | 108 | 1296 | 15552 | 186.624 |
14 | 7,3 gram | 102,2 | 1430,8 | 20031,2 | 280.436,8 |
16 | 104,9 gram | 1678,4 | 26854,4 | 429570,4 | 6.874.726,4 |
18 | 9,3 gram | 1674 | 30132 | 542,376 | 9.762.768 |
20 | 6,3 gram | 126 | 2520 | 50.1400 | 1.008.000 |
25 | 1,8 gram | 45 | 1125 | 28125 | 703.125 |
30 | 1,7 gram | 51 | 1530 | 45.900 | 1.377.000 |
135 | 224 | 3784,6 | 64888,2 | 1.132.054,2 | 20.192.080,2 |
Hasil perhitungan:
a. Diameter panjang
dโn =
=
= 16,89 ยตm
b. Diameter permukaan
dSn =
=
=
= 17,01 ยตm
c. Diameter volume
dVn =
=
=
= 17,16 ยตm
d. Diameter permukaan panjang
dSe =
=
= 17,14 ยตm
e. Diameter volume permukaan
dVs =
=
= 17,44 ยตm
f. Diameter volume berat
dWn =
=
= 17,83 ยตm
Pembahasan :
Pada percobaan penentuan ukuran partikel ini bertujuan untuk
mengukur partikel zat dengan metode mikroskopi dan pengayakan (shieving).
Bahan yang digunakan untuk metode pengayakan adalah granul, sedangkan bahan yang
digunakan untuk metode mikroskopi optik adalah amylum. Digunakan amylum karena
ukuran partikel amylum lebih kecil dari pada granul.
Metode ayakan dilakukan dengan menyusun ayakan dari nomor mesh
yang terkecil (yang paling atas) sampai pada nomor mesh yang paling besar (yang
paling bawah) hal ini ditujukan agar partikel-partikel yang tidak terayak
(residu) yang ukurannya sesuai dengan nomor ayakan. Jika nomor ayakan besar maka
residu yang diperoleh memiliki ukuran partikel kecil.
Dalam pengayakan dibantu dengan alat vibrator (mesin
penggerak), mesin ini digerakkan secara elektrik dan dapat diatur kecepatannya
dan waktunya. Dalam percobaan ini kecepatan mesin penggerak diatur 500 rpm
ditujukan untuk menghindari pemaksaan partikel besar melewati ayakan akibat
tingginya intensitas penggoyangan atau tertahannya partikel kecil akibat
lambatnya intensitas penggoyangan sehingga dipilih intesitas penggoyangan
setengah dari kecepatan maksimum.
Pada bagian paling atas dari susunan ayakan dipasang penutup
dari mesin penggerak bertujuan agar tidak ada pengaruh luar yang mempengaruhi
gerakan mesin, misalnya tekanan udara di atasnya atau yang faktor yang lainnya,
sehingga tidak ada gaya lagi yang bekerja kecuali gaya gravitasi yang mengarah
jatuhnya partikel ke arah bawah.
Kesimpulan
1. Metode pengayakan digunakan untuk partikel yang mempunyai
partikel atau ukuran serbuk lebih besar atau kasar.
2. Ukuran partikel dari amylum pada percobaan ini adalah
polydispers karena harga antilog SD nya > 1,2 yaitu 2,18.
3. Semakin besar nomor ayakan, semakin halus hasil yang di
dapat, karena lubangnya semakin kecil.
Daftar Pustaka
Martin, A. 1990. Farmasi
Fisika jilid II. Jakarta : Universitas Indonesia Press
Moechtar. 1990. Farmasi
Fisika. Yogyakarta : Universitas Gadjah MadaPress
Parrot, L, E. 1970. Pharmaceutical
Technologi. Mineapolish : Burgess Publishing Company
Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran teknologi Farmasi edisi V
Cetakan I. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press
Baca Juga :
- Laporan Partisi Fitokimia Lengkap Docx - New !!
- Laporan Penetapan Kadar Air Dan Kadar Abu Lengkap Docx - New !!
- Laporan Pengaruh Pelarut Campur Terhadap Kelarutan Zat (Lengkap)
- Laporan Pengaruh Temperatur Terhadap Kecepatan Disolusi
- Laporan Pengaruh Temperatur Terhadap Kelarutan Zat (Lengkap)
By : Dede Taufiq
0 Response to "Laporan Penentuan Ukuran Partikel Farmasi Fisika Lengkap Docx"
Post a Comment