Laporan Viskositas Dan Reologi (Viskometer Brookfield) Lengkap
Seperti biasa saya akan membagikan hasil dari laporan saya dalam mata kuliah farfis ( farmasi fisika) berikut penjelasannya :
Download File : Google Drive ( Laporan Viskositas Dan Reologi )
Download File : Google Drive ( Laporan Viskositas Dan Reologi )
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM
FARMASI FISIKA
VISKOSITAS DAN REOLOGI
VISKOSITAS DAN REOLOGI
LABOLATORIUM FARMASI FISIKA
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA
2017
PERCOBAAN VII
VISKOSITAS DAN REOLOGI
(Viskometer Brookfield)
I. Tujuan Percobaan
Mahasiswa mampu :
1. Menentukan pengaruh viskositas terhadap perbedaan
konsentrasi
2. Menentukan tipe aliran viskositas dari suatu larutan.
II. Prinsip Percobaan
Hal yang dapat mempengaruhi nilai viskositas salah
satunya ialah dari faktor pengadukan, dalam prinsip Viscometer Brookfield
bekerja dengan cara mengaduk dengan RPM tertentu yang pada akhirnnya jika RPM
dirubah akan menghasilkan nilai viskositas yang berbeda ataupun tetap.
III. Dasar Teori
Viskositas adalah suatu cara untuk menyatakan
berapa daya tahan dari aliran yang diberikan oleh suatu cairan. Menurut lewis
(1987) macam-macam viskositas antara lain :
1. Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan
shear rate. Disebut juga koefisien viskositas.
2. Viskositas kinematic, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan
densitasnya, dinyartakan dalam satuan stoke (st) pada cgs dam m2/s pada SI.
3. Viskositas relative dan spesifik, pada pengukurannya suatu
emulsi atau suspense biasanya dilakukan dengan cara membandingkannya dengan
larutan murni. (Atkins, 1994)
Untuk menentukan besaran viskositas yaitu
menggunakan viknometer. Salah satu dari berbagai tipe viscometer menurut Bourne
(1982) adalah viscometer Brookfield.
Viskometer Brookfield adalah jenis viskometer
putar (rotasi) terdapat dalam berbagai model berdasarkan rentang viskositasnya
yaitu model : LV, RV, HA, dan HB.
Viskometer ini mengukur tenaga putaran (torque)
yang diperlukan untuk memutarkan (spindle) yang dicelupkan dalam cairan. Spindle
digerakan oleh motor sinkron melalui pegas yang terkalibrasi; refleksi pegas di
tunjukan jarum penunjuk atau angka (peragaan digital). Viskositas berbanding
lurus dengan kecepatan spindle berotasi dan berkaitan dengan ukuran dan bentuk
(geometri) dari spindle. (Martin, 1993).
Pada viskometer ini nilai viskositas didapat
dengan mengukur gaya pinter sebuah rotor silinder (spindel) yang dicelupkan
kedalam sample. Alat ukur kekentalan (yang juga disebut viskometer) dapat
mengukur viskositas melalui kondisi aliran berbagai bahan sampel uji. Pada
metode ini sebuah spindel di celupkan kedalam cairan yang akan diukur
viskositasnya. Gaya gesek antara permukaan spindel dengan cara akan menentukan
tingkat viskositas cairan. Viskmoter Brookfield memungkinkan untuk mengukur
viskositas dengan menggunakan teknik dalam viscometry. Dapat mengukur viskositas
melalui kondisi aliran berbagai bahan sampel yang diuji. Bahan harus diam dalam
wadah sementara poros bergerak sambil direndam cair.
Viscometer Brookfield merupakan salah satu
viscometer yang menggunakan gasing atau7 kumparan yang dicelupkan kedalam zat
uji dan mengukur tekanan gerak dari bagian yang berputar. Terrsedia kumparan
yang berbeda untuk rentang kekientalan tertentu, dan umumnya dilengkapi dengan
kecepatan rotasio (FI IV, 1038). Prinsip kerja dari viscometer Brookfield ini
adalah Semakin kuat putaran semakin tinggi viskositasnya sehingga hambatannya
semakin besar.
IV. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum :
No | Nama Alat / Bahan | Gambar | Fungsi |
1. | Beakerglass 250 ml | Tempat untuk melarutkan | |
2. | Batang Pengaduk | Alat untuk mengaduk larutan agar homogen | |
3. | Viskometer Brookfield | Alat untuk mengukur viskositas suatu zat | |
4. | Serbuk CMC-Na | Bahan uji | |
5. | Serbuk Glukosa | Bahan uji | |
6. | Aquadest | Pelarut | |
7. | Timbangan Digital | Alat untuk menimbang bobot suatu zat | |
10 | Mortir Dan Stamper | Alat untuk menghaluskan sample yang padat dengan stamper | |
11 | Gelas Ukur 50 Ml | Alat untuk mengukur volume larutan dari 1 hingga 50 ml | |
12 | Spatula | Alat untuk mengambil bahan kimia berbentuk padatan dan mengaduk larutan | |
13 | Pipet Tetes | Alat untuk memindahkan volume cairan terukur
|
V. Prosedur Kerja
1. Buat larutan CMC-Na 2% |
2. Larutan telah siap diuji |
Langkah kerja dalam proses praktikum :
3. Pasang spindle pada gantungan spindel |
4. Turunkan spindle yang telah terpasang sampai tercelup keladam cairan yang akan diukur viskositasnya |
5. Rpm 50 |
6 Rpm 100 |
7. Buat grafik dan tetntukan tipe aliran zat tersebut |
8. Biarkan spindle berputar dan perhatikan jarum merah pada skala |
Rpm 20 |
9. Dengan mengubah ubah rpm, maka akan diperoleh viskositas cairan berbagai rpm |
10. Catat angka yang ditujukkan jarum merah |
VI. Data Hasil Pengamatan
Ø Data hasil praktikum
:
1. CMC Na 1
Rpm | Cp | % |
20 | 25 | 0,5% |
50 | 32 | 1,6% |
100 | 42 | 4,2% |
2. CMC Na 2 %
Rpm | Cp | % |
20 | 165 | 3,3% |
50 | 140 | 7,0% |
100 | 138 | 13,8% |
3. Glukosa 10 %
Rpm | Cp | % |
20 | 5 | 0,1 |
50 | 6 | 0,3 |
100 | 13 | 1,3 |
4. Glukosa 20 %
Rpm | Cp | % |
20 | 20 | 0,4 |
50 | 10 | 0,5 |
100 | 15 | 1,5 |
5. Glukosa 30 %
Rpm | Cp | % |
20 | 5 | 0,1 |
50 | 8 | 0,4 |
100 | 10 | 1,0 |
Ø Grafik Berdasarkan Tabel Pengamatan
VII. Pembahasan
Pada praktikum kali ini kita membahas mengenai
viskositas dan reologi menggunakan viscometer Brookfield. Praktek kali ini
bertujuan untuk mengetahui viskositas dari suatu cairan, menerangkan arti
viskositas menggunakan alat alat penentuan viskositas. Penentuan viskositas ini
ditentukan menggunakan alat viskotester. Viskotester yang digunakan adalah
Viskotester Brookfield. Dimana viscometer Brookfield ini merupakan jenis
viscometer putar (rotasi) terdapat dalam berbagai model berdasarkan rentang
viskositasnya. Diantaranya ada model LV , RV, HA dan HB. Prinsip dari alat ini
yaitu rotasi dengan mengkombinasikan setting spindle dan kecepatan putar
spindle.
Pada viskometer ini dilengkapi dengan tiga spindle
yang memiliki bentuk yang berbeda-beda, ada yang berukuran kecil,sedang dan
besar. Selain ukurannya yang berbeda-beda, ketiga jenis spindle ini memiliki
fungsi yang berbeda. Jika sediaan yang akan diuji mempunyai karakteristik aliran
Newton maka digunakan spindle 3 atau dapat juga dengan spindle 1 karena larutan
yang memiliki daya alir Newton bersifat tidak terlalu kental (encer) serta tidak
akan merubah nilai viskositas. Namun untuk mengukur viskositas larutan yang
memiliki karakteristik aliran Non-Newton dapat digunakan spindle 2 yang
berbentuk kecil karena pada aliran Non-Newton larutannya mempunyai kekentalan
yang tinggi dan dapat berubah viskositasnnya dengan merubah rpm.
Pada percobaan kali ini di gunakan suspending
agent CMC Na dan larutan glokosa sebagai bahan yang akan di uji kekentalannya.
Sediaan CMC Na yang diukur adalah suspending agent yang biasanya digunakan untuk
sediaan suspensi. Pada pengukuran viskositas, sebelumnya dibuat terlebih dahulu
Na CMC dan larutan glukosa dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Konsentrasi
yang digunakan adalah CMC 1%, CMC 2%, glukosa 10% , glukosa 20%dan glukosa 30%.
CMC Na itu sendiri merupakan ester polimer
selulosa yang larut dalam air di buat dengan mereaksikan Natrium Monoklorasetat
dengan selulosa basa. Ada teknik khusus untuk CMC Na. Yaitu CMC Na harus di
kembangkan terlebih dahulu dengan menggunakan air panas 20 kalinya . karena
supaya CMC Na dapat cepat mengembang. Penggunaan CMC Na di indonesia sebagai
bahan penstabil, pengental, stabilisator, pembentuk gel dalam produk pangan
khususnya sirup . sementara pada larutan glukosa hanya cukup dengan melarutkan
dengan air panas.
Pengukuran dengan viskotester ini menggunakan
spindle dengan rpm yang berbeda-beda yaitu 20, 50 dan 100 rpm. Itu bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kecepatan rpm terhadap viskositas. Semua berlaku untuk
sample yang lain . Dengan rpm yang berbeda-beda didapat pula CP dan % yang
berbeda pula dari setiap sample nya. Dan hasil dari praktikum bahwa sample CMC
Na 1% untuk rpm 20, 50 dan 100 memiliki CP 25, 32, dan 42 dan hasil % nya yaitu
0,5% , 1,6% dan 4,2% .
Sedangkan untuk CMC Na yang 2% untuk rpm 20, 50 dan 100 rpm
memiliki CP 165, 140 dan 138 dan hasil % nya yaitu 3,3% , 7,0% dan 13,8% .
Untuk sample glukosa 10% memiliki hasil untuk rpm
20, 50 dan 100 memiliki CP 5, 6 dan 13 , untuk hasil % nya yaitu 0,1% ; 0,3%%
dan 1,3%.
Untuk sample yang glukosa 20% untuk rpm 20, 50 dan
100 memiliki CP 20, 10 dan 15 dan hasil % nya yaitu 0,4% , 0,5% dan 1,5%. Dan
sample terakhir untuk glukosa 30% untuk rpm 20, 50 dan 100 memiliki CP 5, 8 dan
10. Dan hasil % nya yaitu 0,1% , 0,4% dan 1,0% .
Berdasarkan grafik yang terbentuk bahwa tipe
aliran dari CMC Na merupakan tipe pseoudoplastik karena viskositas akan
berkurang dengan naiknya kecepatan geser, serta tidak mempunyai harga viskositas
yang absolut. Untuk glukosa merupakan tipe alirannya plastic karena larutan
tidak akan mengalir sebelum suatu gaya tertentu melampauinnya.
Dari setiap sample meimilik hasil CP dan % yang
berbeda-beda , hal ini disebabkan karena semakin besar spindle dan semakin besar
viskositas semakin sulit dilakukan pendeteksian viskositas menggunakan spindle .
Dengan mengetahui nilai viskositas dari masing-masing sampel dapat diketahui
bahwa Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan
dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap satuan
volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel semakin
tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula. Setiap bertambahnya konsentrasi
semakin bertambanhnya viskositas (kekentalan) sehingga grafik yang ditunjukan
adalah kenaikan dari setiap bertambahnya konsentrasi.
Terpaut : Cabang Ilmu Farmasi Lengkap
VIII. Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dan hasil dari praktikum dapat
disimpulkan bahwa :
1. Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi dari suatu
larutan yang sama, di mana jika konsentrasi dinaikan maka viskositasnya pun akan
naik, begitu sebaliknnya jika konsentrasi di turunkan maka viskositasnya pun
akan turun.
2. Tipe aliran viskositas Cmc Na pseudoplastik dan tipe aliran
viskositas glukosa plastik.
Daftar Pustaka
Atkins, P.W. 1994. Kimia Fisika jilid I. Jakarta :
Erlangga.
Martin, A. 1993. Farmasi Fisika, edisi II, Jilid 3.
Jakarta: UI Press.
Baca Juga :
- Laporan Pengaruh Pelarut Campur Terhadap Kelarutan Zat (Lengkap) - New !!
- Laporan Pengaruh Temperatur Terhadap Kecepatan Disolusi - New !!
- Laporan Pengaruh Temperatur Terhadap Kelarutan Zat (Lengkap) - New !!
- Laporan Uji Stabilitas Lengkap Farmasi - New !!
By: Dede Taufiq
0 Response to "Laporan Viskositas Dan Reologi (Viskometer Brookfield) Lengkap"
Post a Comment